VIVAnews - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengungkapkan penerimaan perpajakan dari wajib pajak badan masih kecil. Saat ini baru ada sekitar 500 ribu perusahaan yang terdaftar di Ditjen Pajak, padahal masih ada 10-12 juta badan usaha yang belum membayar pajak.

Fuad menjelaskan dari 500 ribu perusahaan yang terdaftar baru menghasilkan penerimaan pajak sebesar Rp450 triliun. Sekitar 90 persen penerimaan berasal dari 100 ribu perusahaan besar di Indonesia. "Jadi artinya perusahaan yang besar-besar itu hanya 100 ribu, masa sih Indonesia yang sebesar ini hanya hidup dari 100 ribu perusahaan?," kata Fuad Rahmany di Jakarta, Selasa 1 Mei 2012.

Menurut Fuad masih banyak wajib pajak perusahaan dan wajib pajak orang pribadi yang masih belum bayar pajak. Ia menjelaskan, penerimaan pajak pada 2011 baru sebesar Rp742 triliun yang hanya berasal dari 500 ribu WP badan dan 9 juta WP orang pribadi.

Fuad mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, masih ada 10-12 juta badan usaha yang belum membayar pajak dan 30 juta WP orang pribadi yang membayar pajak namun belum menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT).

"Jumlah badan usaha itu jutaan, orang pribadi juga masih ada jutaan yang belum bayar pajak. Badan usaha 10-12 juta yang belum membayar pajak. Ini kewajiban kita untuk menyampaikan pesan kepada mereka bahwa Indonesia tidak bisa hidup hanya dengan 100 ribu badan usaha," paparnya.

Fuad menargetkan dalam tiga tahun ke depan, wajib pajak badan usaha dapat meningkat hingga 5-6 juta WP Badan. Untuk itu, Ditjen Pajak kembali melakukan Sensus Pajak Nasional (SPN) 2012 yang menyasar objek sensus di sentra bisnis, high rise building, perumahan dan objek lain yang potensial.

Program sensus pajak ini, lanjutnya, merupakan program ekstensifikasi pro aktif Ditjen Pajak untuk menghimbau dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahwa membayar pajak merupakan suatu keharusan untuk menyelamatkan negara.

Ia menilai SPN 2011 cukup sukses walaupun masih terdapat kendala di lapangan. Pada 2011, SPN berhasil mendata 646 ribu objek sensus atau 71,8 persen dari jumlah yang ditargetkan yaitu 900 ribu. (sj)